Selasa, 27 Oktober 2009

"9" BONEKA KARUNG


Film animasi bertajuk “9” sepertinya tidak mengandung makna apa-apa kecuali tokoh dalam film tersebut berupa boneka yang terbuat dari karung yang dinamai “Stitchpunk” yang berjumlah 9 boneka. Dengan tema di masa post-apocalyptic dimana dunia hancur lulu lantah dan kaum manusia musnah oleh serangan mesin yang dinamakan "Great Machine". Sebelum serangan terjadi seorang professor telah menciptakan dan menghidupkan kesembilan boneka ini. Berawal dari boneka no 9 sedang mencari tempat bersembunyi dari kejaran mesin dan bertemu dengan kelompok boneka lainnya terdiri dari “2” sang veteran, “3” sang penemu, “4” si kembar, “5” sang insinyur, “6” seniman, dan “7” sang pejuang, merasa senasib akhrinya mereka bersatu untuk untuk mengalahkan “The Great Machine”. Tapi niat mereka ditentang oleh “1” yang selama ini jadi pemimpin. Dia lebih cendrung bersembunyi dan mempertahankan diri. Berhasilkah misi mereka?




Film animasi ini awalnya sebuah film berdurasi pendek karya Shane Acker yang dibuat untuk tugas akhir kuliahnya di Universitas California dan pada tahun 2005 masuk nominasi sebagai The Best Animated Short di ajang piala oscar. Sineas eksentrik Tim Burton tertarik dengan film ini, akhrinya bekerjasama dengan sutradara asal rusia Timur Bekmambetov bersedia memproduseri film tersebut menjadi film panjang dan penulisan skenario dibantu oleh Pamela Pettler.


Yang menarik dari film ini adalah animasi yang ditampilkan begitu detail dan sempurna beda dengan animasi karya pixar yang penuh dengan warna cerah, warna yang ditampilan kelam, warna coklat, abu-abu dan hitam begitu dominan. Ini merupakan ciri khas dari semua karya-karya animasi Tim Burton. Disain mahluk-mahluk yang diciptakan sangat unik dan masing-masing tokoh sangat jelas karakternya. Menariknya lagi kesembilan karakter ini disuarakan oleh aktor-aktor papan atas. “1” (Christopher Plummer), “2” (Martin Landau), “5” (Jhon C. Reilly), “6”(Crispin Glover), “7” (Jennifer Connelly) dan “9” (Elijah Wood).
Tapi sayang kekurangan film ini dialog dan ending yang kurang menggigit sehingga mudah untuk dilupakan. Tapi bagimanapun juga kita bisa menarik pelajaran dari film ini yaitu untuk mencapai hasil yang maksimal selain dibutuhkan keberanian, percaya diri, pengetahuan tapi dibutuhkan pula solidaritas, kesetiakawanan, dan kerjasama.

Satisfactions 75%

Read More..

Senin, 26 Oktober 2009

INGLOURIOUS BASTERDS

Di masa perang dunia kedua tentara jerman berhasil menduduki negara perancis. Kala itu salah satu tujuan tentara jerman adalah menangkap dan menghabisi warga berdarah yahudi yang dipimpin oleh Kolonel Hans Landa (christoph Waltz). Adalah Shossanna Dreyfus (Melanie Laurent) yang selamat dan sekaligus menjadi saksi mata atas pembantaian terhadap keluarganya. Shossana berhasil melarikan diri dan beberapa tahun kemudian dia menjadi seorang pengusaha bioskop dan berganti nama menjadi Emmanuelle Mimieux. Di sisi lain ada Sekelompok yang terdiri dari 8 tentara yahudi yang menamakan diri Inglourious Basterds yang dipimpin oleh Letnan Aldo Rhein (brad Pitt). Kelompok ini terkenal kejam dan sulit untuk ditangkap sehingga membuat geram Hitler. Setiap aksinya mereka selalu mengupas kulit kepala tentara nazi. Aksi Kelompok Basterd ini dibantu juga oleh sorang mata-mata asal inggris Bridget Von Hammersmark (Diana Krueger).



Salah satu petinggi Nazi Joseph Goebbels (Slyvester Groth) berencana mengadakan pemutaran perdana film berbau propaganda berjudul “A Nation Pride” yang akan dihadiri oleh petinggi-pertinngi nazi termasuk Hitler. Rencananya pemutaran film ini dilakukan di Ritz, berkat bujukan Fredrick Zoller (Daniel Bruehl) seorang serdadu Nazi yang menjadi idola diantara tentara nazi yang mulai menyukai Shosanna supaya dialihkan ke gedung bioskop milik Shosanna. gedungnya lebih kecil dengan alasan lebih eksklusif dan Goebbels setuju. Inilah kesempatan besar buat Shosanna untuk membalas dendam terhadap tentara Nazi. Mengetahui hal ini, kelompok bastards juga menyusun rencana untuk membantai petinggi-petinggi nazi termasuk Hitler. Berhasilkah Mereka?


Film yang disutradarai Quentin Tarantino ini terbilang unik dengan ciri khas seperti di film Kill Bill, terbagi dalam beberapa bab (Chapter) dan opening scene dengan musik latar mirip-mirip film western era 70-an. Pengambilan gambar yang detail serta dialog-dialog yang panjang tapi padat berisi, cerdas membuat kita tidak bosan bahkan dengan durasi yang hampir 2,5 jam tak terasa. Selain itu ditambah karakter dan tokoh rekaan ini dibawakan dengan sangat baik oleh aktor-aktris yang tak diragukan lagi kepiawaannya dalam berakting. Yang paling menonjol adalah karakter Hans Landa yang dibawakan aktor kelahiran Vienna Austria Christoph Waltz, seorang “Jew Hunter” yang piawai mengintimidasi dan menginterogasi dengan cara yang cerdik tapi kejam, Two Thumbs for him… tapi sayang adegannya kurang gory serta Penampilan Brad Pitt dengan logat teneesse terasa kurang tidak seperti yang ditraillernya.

Aldo Rhein :“Each and every man under my command owes me one hundred Nazi scalps... and I want my scalps!”


Satisfactions 85%

Read More..

Sabtu, 10 Oktober 2009

SURROGATES


Dengan teknologi segala aktifitas manusia menjadi lebih lancar dan mudah. Akan tetapi penggunaan teknologi yang “kebablasan” membawa dampak yang buruk, salah satunya manusia menjadi egois dan esensi manusia sebagai mahluk sosial terkikis. Itulah yang tersirat dalam film surrogates. Segala aktifitas yang dilakukan manusia sepenuhnya dilakukan oleh robot pengganti yang dinamakan surrogates. Manusia hanya mengendalikannya di dalam rumah. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir segala bentuk resiko yang bisa membahayakan manusia itu sendiri. Dampak buruknya manusia tidak bisa bersosialisasi dengan manusia lainnya, seharian diam dirumah dan lambat laun akan memperparah kondisi manusia itu sendiri. Secara fisik tampilan robot ini sangat sempurna dan bisa melakukan aktifitas apa saja layaknya manusia biasa.



Plot film ini berawal dari dibunuhnya Jarod, anak seorang pencipta surrogates yaitu Lionel Canter. Sementara itu agen FBI Tom Greer (Bruce willis) dan Jennifer Peters (Radha Mithcell) ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini. Pada saat menjalani penyelidikan hampir saja nyawa greer melayang, akhrinya greer memutuskan untuk melakukannya sendiri tanpa memakai surrogates. Diketahui ternyata sang pembunuh mempunyai suatu senjata yang bisa merusak chip surrogates sekaligus membunuh operatornya. Diduga Kasus ini merupakan bagian dari konpirasi, dapatkah greer mengungkap kasus pembunuhan ini?.


Film yang diangkat dari sebuah novel grafis karya Robert venditti dengan judul yang sama dan disutradarai jonathan mostow dan dibantu oleh 2 orang penulis kolega lamanya Michael Ferris dan John D. Brancato. Tema yang diusung cukup menjanjikan untuk menjadi sebuah film yang menarik. Tapi sayang dengan durasi hanya sekita 90 menit terkesan terburu-buru dan cerita yang disampaikan sedikit rumit. Adegan laga yang diharapkan cukup banyak, hadir ala kadarnya. Padahal pas adegan chase car cukup menarik. Yang menariknya lagi make up sang aktor-akritis sebagai surrogates begitu sempurna, kita bisa membedakan mana robot mana manusia. Film ini untuk sekedar hiburan bolehlah..

Rating : 7/10

Read More..

Daftar Blog Teman

pump up your life

E2P © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO