Jumat, 11 November 2011

IMMORTALS

Tidak semua manusia percaya dengan adanya dewa. Akan tetapi pada saat manusia membutuhkannya malah para dewa tidak menolongnya. Dan disatu sisi manusia tidak menyadari kalau usahanya dibantu para dewa. Mungkin ini inti cerita yang saya tangkap di film ini. 

Raja Hyperion (Mickey Rouke) yang haus akan kekuasan dan kemarahannya kepada para dewa ditumpahkannya lewat pembantaian dan pembunuhan kepada seluruh bangsa Yunani. Bersama pasukannya yang kejam Raja Hyperion mencari sebuah busur sakti bernama Epirus yang dibuat dan ditempa oleh dewa Ares. Busur ini nantinya akan dijadikan sebagai senjata untuk membebaskan Para Titans yang dipenjarakan oleh para dewa beberapa ribu tahun yang lalu yang letaknya di dinding gunung Tartaros. Raja Hyperon Berharap para Titans akan membalas dan menghancurkan para dewa. Tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan aksi kejam Raja Hyperion tak terkecuali para dewa yang menurut peraturan mereka para dewa dilarang ikut campur urusan konflik manusia. 

Menurut ramalan seorang wanita bernama Phedra (Freida Pinto) hanya ada satu orang yang bisa menghentikan semua aksi kejam Raja Hyperyon yaitu seorang pemuda petani bernama Thesus (Henry Cavill) orang yang terpilih oleh Dewa zeus. Thesus yang awalnya tidak mempercayai adanya dewa harus bisa menyakinkan bangsa yunani untuk bisa melawan Tirani raja Hyperion. 

Tidak banyak karya film untuk layar lebar yang dihasilkan oleh Tarsem Sigh sutradara asal India ini. Dua film terdahulu cell (2000) dan Fall (2006) telah menghadirkan suatu sajian sinematografi dan tatabusana yang begitu aritistik. Setidaknya ini jadi satu dasar bakal seperti apa film Immortals terutama dari sisi visual. Ditambah dengan koreografi adegan pertarungan dibuat dengan style film “300” Hasilnya terlihat sebagai film penuh kekerasan nan indah. Yang paling menarik adalah perkelahian antara para dewa dan Titans dikemas sedemikian rupa, darah yang memuncrat dibuat slow motion. 

Dari segi cerita Kalau boleh saya katakan Immortals kurang lebih seperti matrix dengan versi mitolgi yunani kuno. Karakter Thesus sama dengan Neo, awalnya tidak percaya pada dirinya sendiri sebagai satu-satunya orang yang diramalkan bakal terpilih sebagai seorang yang bisa menyelesaikan persoalan bahkan para penciptanya/dewa tidak mampu. 

Immortals pastinya tak akan lepas dari beberapa kelamahan seperti saat Thesus menemukan busur Epirus secara kebetulan. Kemudian busur  sakti yang jatuh ke tangan Raja Hyprerion terlihat sangat mudah dan konyol. Dari segi akting semua terbilang standar hanya sedikit menonjol aktingnya Mickey Rouke yang memang spesialis antagonis. Tapi secara keseluruhan film ini layak untuk ditonton terutama bagi anda penggemar kisah-kisah klasik dengan adegan penuh kekerasan dan darah.

*Dirilis Mulai 11-11-11 termasuk di Indonesia hanya di Blitzmegaplex

Read More..

Kamis, 10 November 2011

THOR

Disaat prosesi pengangkatan Thor (Chris Hemsworth) menjadi raja oleh Odin (Anthony Hopkins) ayahnya, saat itu pula beberapa orang dari bangsa Giant Frost menyelusup berniat mencuri sebuah benda sumber kekuatan. Hal ini membuat murka Thor, tanpa sepengetahuan ayahnya, thor dan Loki, Adiknya beserta teman-temanya meyerang dan memporak-pondakan Jotunheim tempat bangsa Giant Grost bermukim. Sekembalinya Odin Marah, rupanya Thor yang mempunyai sifat egois, arogan dan sombong tidak terima. Akhirnya Odin mengurungkan niat mengangkat Thor jadi raja dan melucuti segala kekuatan sakti mandraguna dan dibuang kebumi. Di bumi thor ditemukan ilmuan cantik bernam Jane (Natalie Portman).

Di sisi lain sang adik Loki (Tom Hiddleston) yang semenjak kecil memendam cemburu dan iri berniat menguasai tahta kerajaan. Kegalauan Loki memuncak tatkala baru menyadari bahwa dia adalah keturunan dari bangsa Giant frost yang diangkat anak oleh Odin. 

Film yang diangkat dari sebuah komik Marvel tahun 1966 oleh Paramount dan Marvel Studio dihadirkan sebagai sebuah bagian dari parade superhero bersama Iron Man, Captain America dan Hulk yang nantinya akan bergabung dalam sebuah film yang merupakan proyek ambisius marvel Studios bertajuk Avengers yang rencananya dirilis tahun 2012. 

Ekspektasi saya akan film ini tidak berlebihan selain Thor adalah superhero yang tidak begitu popular film ini dibuat oleh sutradara yang tidak begitu terkenal, Kenneth Branagh. Karyanya jauh dari nuansa penuh hingar bingar dan special effect yang dashyat. Karya yang cukup dikenal adalah film-film yang didaptasi dari karya William Shakespeare, seperti Henrry V (1989) dan Hamlet (1996) itupun dianggap beberapa kalangan dinilai biasa-biasa saja. Setelah menonton hasilnya diluar dugaan Kenneth berhasil mematahkan keragu-raguan saya akan film ini. Kenneth berhasil menggabungkan sebuah cerita mitologi kuno dengan kisah modern. Alur cerita dibangun cukup sederhana dan ringan. Pembentukan jatidiri seorang thor dari seorang anak dewa yang nantinya jadi seorang superhero pembela umat manusia dibumi cukup baik. Agak berbeda dengan superhero lainnya, Thor bukanlah tentang pertempuran antara si baik dan si jahat tapi lebih kepada pencarian jatidiri dan perselisihan, kecemburuan antara dua kakak beradik. 

Salut buat departemen artistik yang berhasil membuat sebuah Settingan dunia kayangan asgard dibangun terlihat megah, futuristik tanpa meninggalkan ciri khas sebagai sebuah kerajaan yang berasal mitologi kuno. Visual effect dan adegan penghancuran New Mexico oleh robot penjaga terlihat tidak begitu berlebihan tapi setidaknya bisa memanjakan mata penonton. Tapi sayang adegan perkelahian antara bangsa Giant Frost dan Thor, maupun perkelahian Thor dan loki terlihat kurang jelas. Sepertinya Eksplorasi koreografinya kurang optimal. 

Fisik yang tinggi besar dari Aktor yang tidak begitu dikenal sebelumnya (Chris Hemsworth) sangat pas menjadi sosok Thor, Aktor kawakan Antony Hopkins sudah tidak diragukan lagi kemampuannya sebagai seorang raja yang berwibawa. Sementara aktris yang terpilih sebagai aktris terbaik di piala oscar beberapa waktu yang lalu lewat Black Swan, Natalie Portman malah terbilang biasa-biasa saja, tapi kehadirannya cukup pembawa film ini lebih manis. Lumayan mecuri perhatian adalah penampilan dari Tom Hiddleston sebagai Loki karakter yang misterius, kelam, pribadi yang penuh tragedy, penuh dendam dibawakan sangat baik, tapi sayang di Thor ini belum tergali sepenuhnya. Maka tak heran Marvel Studio akan menghadirkan kembali sosok Loki di Avenger siapa tahu porsinya akan lebih banyak lagi. 

Mungkin ini sebagai sebuah syarat, tak lupa Kenneth memasukan elemen-elemen yang menjadi clue bahwa film ini punya satu keterkaitan dengan film superhero lainnya seperti kehadiran Jeremy renner sebagai cameo yang nantinya akan menjadi Hawkeye atau terlemparnya tameng milik salah satu teman Thor sewaktu melawan robot penjaga yang nantinya menjadi tamengnya captain America. Kenneth berhasil memberikan “tongkat estapet” kepada Joss Whedon dengan baik untuk menuju sebuah film blockbuster yang sangat dinantikan di tahun 2012. 

Read More..

Senin, 07 November 2011

LINE UP & SYNOPSIS INAFFF 2011

Para penggemar film akan kembali merayakan pesta euphoria untuk menikmati pagelaran film-film dari genre fantastic (horror, thriller, sci-fi dan fantasi) terbaik yang akan memompa adrenalin dan ketegangan di INAFFF 2011 (Indonesia International Fantastic Film Festival). Sebagai satu-satunya festival film dengan genre fantastic di Asia Tenggara, INAFFF selalu akan menampilkan suasana dan semangat yang sama dari pertama kali diadakan di tahun 2007. Ini adalah festival film yang diadakan oleh sekumpulan maniak pecinta film genre fantastic dan dipersembahkan untuk sesame pecinta film. Membebaskan diri untuk menikmati festival ini sama seperti menghabiskan kalori yang bermanfaat untuk jantung manusia, semakin banyak adrenalin yang dipompa dan lahir melalui teriakan, semakin tercipta suasana seru yang khas dari semua penonton. Selama lima tahun berturut-turut, LA Lights sebagai sponsor utama telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan film festival ini di Indonesia. Di tahun yang kelima, INAFFF akan menjadi tempat pertama kali ditayangkannya film Indonesia yang banyak mendapat kritik positif dari dunia film Internasional, THE RAID arahan Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Film ini mendapat kesempatan untuk menjadi film pembuka di segmen Midnight Madness, Toronto Film Festival, bulan September 2011 dan mendapat penghargaan “People’s Choice Award” serta sudah dibeli hak distribusinya di Amerika oleh Sony Pictures. Film yang menjadi kebanggaan seluruh pecinta film Indonesia, The Raid, akan menjadi film penutup INAFFF 2011 pada tanggal 20 November 2011. Sedangkan, film blockbuster IMMORTALS akan ditayangkan sebagai Opening Film, berbarengan dengan tanggal edar di Amerika dan seluruh dunia yaitu 11-11-11. Letupan-letupan emosi haus akan ketegangan para pecinta INAFFF akan segera dipuaskan dalam waktu sepuluh hari saat festival dilaksanakan mulai tanggal 11 – 20 November 2011 di blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta dan tiga hari pada tanggal 25-27 November 2011 di blitzmegaplex Paris Van Java, Bandung. Berikut Upline dan Synopsis film-film yang akan hadir di INAFFF 2011 (klik judul): 1. ABSENTIA 2. ANGELS AIRWAVES PRESENTS LOVE 3. ATHENA : THE MOVIE 4. ATROCIOUS 5. BELL FLOWER 6. CARJACKED 7. CLAYPOT CURRY KILLERS 8. DARK SOULS ( MORKE SJELER ) 9. EFFECT ( FISFIC ) 10. FISFiC 6 Volume 1 Short Films Omnibus 11. FRIDAY KILLER 12. HAUNTERS 13. HOBO WITH A SHOTGUN 14. IMMORTALS 15. KILL LIST 16. LIVID 17. LOFT 18. MARIANNE 19. MEALTIME (FISFIC) 20. PRIEST OF EVIL ( HARJUNPAA JA PAHAN PAPPI ) 21. RABIES (KALEVET) 22. RENGASDENGKLOK (FISFIC) 23. RETREAT 24. RUMAH BABI (FISFIC) 25. SAINT (SINT) 26 SALVAGE 27. SATURDAY KILLER 28. SENNENTUNTSCHI 29. SHADOW 30. SUPER 31. SURPRISE MOVIE* 32. TAKSI (FISFIC) 33. TERRITORIES 34. THE CAT 35 THE DISSAPEAREDTHE INCIDENT 37. THE INCITE MILL 38. THE MONK (LE MOINE) 39. THE PERFECT HOUSE 40. THE RAID/SERBUAN MAUT

Read More..

Kamis, 03 November 2011

REAL STEEL

Untuk urusan special effect Hollywood memang tidak perlu diragukan lagi. Dengan perangkat perfilman yang serba canggih sangat memungkinkan mengaktualisasi isi pikiran seorang moviemaker kedalam medium pita seluloid atau format digital yang menghadirkan sebuah sajian yang bisa memanjakan mata dan telinga penonton, tapi terkadang karena keasyikan sang moviemaker persoalan pengarapan dan pengemasan sebuah ide cerita dan alurnya suka terabaikan, begitupun dengan akting para pemerannya. Contoh kasusTrilogy transformers, film yang sebagain besar penampilkan teknologi canggih tapi satu sisi film ini terlihat sangat membosankan, tanpa cerita yang berbobot. Seakan menunjukan ketidakpuasan sang produser Steven Spielberg menggarap para robot akhirnya dia meminta sutradara spesialis komedi Shawn Levy untuk membuat film robot yang tidak sekedar jor-joran akan tetapi lebih humanis dengan cerita lebih berbobot. 

Kisahnya sendiri berseting 9 tahun kedepan tepatnya tahun 2020 tentang Charlie Kenton (Hugh Jackman) mantan petinju yang masa lalunya dipenuhi kegagalan mencoba berprofesi sebagai “dalang” dalam menggerakan robotnya bertarung diatas ring tinju. Awalnya untuk menjalani profesi baru ini bagi Charlie tidak mudah karena dihadapkan pada permasalahan finansial. Hutangnya semakin banyak seiring dengan makin sering robotnya kalah. Tiba-tiba kehidupan Charlie berubah tatkala bertemu dengan anaknya Max Kenton (Dakota Goyo) hasil hubungan dengan mantan kekasihnya yang baru saja meninggal dunia. Charlie mempunyai kesempatan hak asuh tapi dia lebih memilih “menjual” kepada kakak mendiang kekasihnya dan Kesepakatan pun terjadi. Untuk sementara waktu Max dititipkan kepada Charlie selama orang tua asuhnya berliburan ke Italia. Uang dari hasil “jual” Max oleh Charlie dibelikan robot bekas asal jepang dinamakan noisy Boy. Inilah awal petualangan Charlie dan Max dari satu arena ke arena yang diakhiri dengan kekalahan, sampai suatu hari Max menemukan robot yang cocok yang ukurannya lebih kecil yang, biasa dipakai untuk sparing partner, tahan pukulan robot ini dinamai Atom. 

Interaksi ayah dan anak yang tidak pernah bertemu sebelumnya selama 11 tahun berjalan tidak mulus, sama-sama keras, asing satu sama lain walaupun keduanya mempunyai minat yang hampir sama terhadap robot. Max yang memang sedari kecil hobby main game buat dia ini kesempatan menyalurkan hobbynya sementara Charlie bertujuan mengumpulkan uang sebanyak mungkin. 

Diadaptasi dari sebuah cerpen berjudul "Steel" karya Richard Matherson mempunyai alur cerita yang sederhana. Interaksi dan konflik antar ayah dan anak menjadikan film yang bergenre drama sci fi menjadi lebih berbobot. akting aktor cilik Dakota Goyo patut diacungi jempol bisa mengimbangi akting seniornya Hugh Jackman. Porsi drama yang lumayan dominan terasa tidak membosankan karena bisa diimbangi aksi spektakuler robot yang terlihat begitu nyata. Robot bergerak tidak kaku layaknya petinju biasa hal ini berkat bantuan petinju Sugar Ray Leonard sebagai koreografer dan robot tersebut digerakan secara animatronik bukan CGI, dari 19 robot yang muncul 4 diantara dibuat sungguhan (Zeus, Metro, Noisy Boy dan Atom). Walaupun hanya sebagai produser sentuhan Spielberg terlihat jelas dari Casting yang selalu memakai anak kecil sebagai tokoh utama. Ending cerita yang tidak terlalu dipaksakan, indah dan menyentuh menjadikan Real Steel sebagai sebuah film yang sangat menghibur dan berbobot.

Read More..

Daftar Blog Teman

pump up your life

E2P © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO