Senin, 25 Januari 2010

RUMAH DARA

Film horor lokal tidak pernah lepas dari Pocong, kuntilanak, gendorewo, tuyul, sundel Bolong dengan aroma dunia supranatural atau mistis sangat kental. Stereotip ini begitu melekat di film-film horor indonesia sejak dulu. Ditambah dengan bumbu-bumbu adegan sex dan wanita-wanita sexy dengan pakian minim menambah imej sebagai film berselera rendahan, tapi justru secara komersil film ini sangat laku dipasaran. Para produser film tahu betul selera sebagian besar masyarakat kita yang suka dengan yang berbau hantu dan mistis, maka mereka berlomba-lomba membuat film horor . taka ayal lagi tiga tahun terakhir ini bioskop-bioskop kita dibanjiri film dengan main Character hantu.


Adalah Timo & Kimo atau disebut Mo brothers dua sineas muda mencoba membuat satu film horor yang menerabas arus yang selama ini menjadi pakem film-film horor lokal dan menjadikan film horor lokal yang berbeda. Film Bertajuk Rumah Dara mengklaim dirinya sebagai film pertama di indonesia yang bergenre slasher (sub genre dari genre horor tanpa menampilkan hantu dengan menawarkan teror dan kengerian berupa penyiksaan secara fisik yang dilakukan secara sadis dan brutal dan pelakunya mengalami kelainan kejiwaan). di luar Negeri sudah dulu berkembang dan bisa dibilang cukup sukses seperti Saw, Hostel, Texas Chainsaw Massacre.


Cerita dimulai ketika kelompok anak muda Ladya (Julie Estelle), Adjie (Aryo bayu), Astrid (Sigi Wimala), Jimi (VJ Daniel), Eko (Dendy Subangil) dan Alam (Mike Lucock) sedang melakukan perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Namun ditengah perjalanan, mereka hampir menabrak Maya. Maya menceritakan kalau dia merupakan korban perampokan. Karena kasihan, kelompok Anak muda itu kemudian mengantar mereka ke rumah Maya. Disinilah kemudian cerita terus bergulir memacu adrenalin hampir tanpa henti. Pembantaian demi pembantaian disajikan dengan nyata dan berdarah-darah.
Alur cerita yang tidak terlalu rumit dan sederhana dengan ending yang mudah ditebak, memang film genre ini lebih mengedepankan Teror dan sadistis secara totalitas dengan adegan dibuat senyata mungkin. Secara keseluruhan Mo brothers berhasil meramu itu semua menjadi satu tontonan yang menarik dan bisa dinikmati oleh penonton yang khusus menggemari genre ini.



Sebelum dirilis di negara sendiri tanggal 22 Januari 2010, Rumah dara terlebih dahulu melanglangbuana ke berbagai festival international seperti Fantastic fest di Los Angles AS (2009), Fantastic Film Festival Germany (2009) serta Puchon International Fantastic Film Festival di Korea (2009). Di Festsival Puchon ini Shareefa Danish yang memerankan Ibu dara dinobatkan sebagai the Best Actress. Ini merupakan angin segar bagi perfilman indonesia khususnya genre horor dengan varians yang berbeda. Akan tetapi menurut analisa saya perkembangan tidak akan sebesar film-film yang bermain di jalur mainstream dikarenakan para penggemar genre slasher sangat segmented ditambah dengan banyaknya guntingan sensor yang bisa mengurangi kenikmatan menonton. Selain diputar di pertunjukan reguler genre slasher akan bertambah eksis apabila diputar di banyak festival yang mempunyai penggemar khusus, seperti di INAFFF 2009 beberapa waktu yang lalu.

Memorabel Quotes : "Mereka Menginginkan kalian, karena membuat hidup mereka jadi lebih lama, ya kamu pernah nyoba... ENAAAK KAAAN ?????


Rating : 8/10

3 Comentários:

Anonim mengatakan...

baru nonton versi film pendeknya yang mantap banget. tapi kok aku agak ragu sama versi panjangnya ya. emang si julie estelle bisa akting?
kalau shareefa danish-nya sih emang oke banget.

e2p mengatakan...

@semuareview: penasaran juga dg film pendeknya. si julie sama yang lainnya aktingnya standar, kalo shareefa stuju bro Ok.., arifin tinggal pasang muka dingin aja he..he..cocok juga jadi psikopat..

Desain rumah minimalis mengatakan...

terima kasih informasinya

Posting Komentar

Daftar Blog Teman

pump up your life

E2P © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO