Rabu, 24 November 2010

UNSTOPPABLE (my review)

Kereta api dengan rangkaian bermuatan bahan kimia beracun dan mudah terbakar melaju kencang tanpa awak, kejadian yang disebabkan kecerobohan masinisnya. Kereta berkode 777 bergerak makin cepat dan bagaikan monster menghantam benda apa saja yang menghalanginya. Situasi akan semakin berbahaya karena kereta tersebut melaju menuju pemukiman dimana terdapat sebuah tikungan tajam yang bisa menyebabkan kereta tergelincir dan dikhawatirkan muatan akan meledak menghacurkan seluruh isi kota, tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan laju kereta tersebut.Frank (Denzel Wasinghton) seorang mekanik kereta api yang akan memasuki masa pensiun dan Will (Chris Pine) seorang kondektur muda adalah orang yang mempunyai kesempatan untuk menghentikan teror ini dan mereka bekerja sama bahu membahu dengan mempergunakan kereta lain.

Tak bisa dipungkiri lagi saya harus membandingkan Unstoppable dengan Taking Pelham 123 (TP 123) yang dirilis setahun yang lalu karena Tony scott menggarap dengan "objek" dan bintang utama yang sama meskipun plot yang berbeda. Unstoppable diangkat berdasarkan kisah nyata sementara TP 123 merupakan film yang diadaptasikan dari novel karya John Godey yang pernah diangkat ke layar lebar tahun 1974. Dari segi cerita TP 123 mempuyai alur cerita yang lebih berbobot dengan dialog yang lebih intens. akting Denzel dan John Travolta lebih tereksplorasi sementara Unstoppable lebih banyak menawarkan aksi laga yang lebih menghebohkan. akan tetapi dua-duanya menjanjikan sebuah sajian penuh ketegangan dari awal sampai akhir.

Tony scott punya cara sendiri dalam meramu semua unsur menjadi sebuah sajian film dengan tensi yang cukup tinggi dan terjaga dari awal sampai akhir. Cara yang menjadi ciri khasnya yaitu dengan permainan kamera yang bergerak cepat dan berputar dengan editing yang pas, gambar-gambar yang ngeblur di scene tertentu, ditambah dengan scoring "beraroma" techno yang digarap komposer langganannya Harry Gregson-Williams.
Tony scott termasuk tipikal sutradara yang tidak mau bereksperimen dan terjebak dengan formula-formula diatas dan ini akan terasa sama "Aura"nya di film Man on Fire, De Javu, Taking Pelham 123. tapi mungkin ini kelebihannya yang tidak bisa ditiru sutradara lain dan sejauh ini pula sajian yang dihadirkan masih bisa dinikmati.

RATING


Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Daftar Blog Teman

pump up your life

E2P © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO