Selasa, 04 November 2008

FLIGHTPLAN : Kegalauan seorang ibu diatas pesawat terbang

Weekend kemarin saya ngaso di depan tv sambil memandangi rak yang berisi sederetan ratusan koleksi DVD. Dalam hati bertanya nonton apa nih?. Masih banyak film yang belum sempet ditonton. Tiba-tiba teringat salah satu filmnya Jodie Foster, Flightplan. Film ini memang film lama yang dirilis dibioskop tahun 2005. Akhrinya ditontonlah film tersebut.

Plot
Kyle Pratt (Jodie Foster) yang berprofesi sebagai teknisi pesawat terbang baru saja ditinggal mati suaminya dikarenakan jatuh dari gedung. Dia harus membawa mayat suaminya dari berlin menuju new york dengan pesawat terbang bersama putrinya Julia (marlene Lawston) yang masih berusia 6 tahun. Dalam perjalanan di dalam pesawat tiba-tiba kyle kehilangan putrinya. Dibantu dengan kru kabin pesawat beserta kepala keamanan pesawat Gene Carson (Peter Sarsgaard) dicari disetiap sudut tapi hasilnya nihil. Malah Kapten Rich (Sean Bean) menganggap kyle mengalami dehalusinasi dan mengada-ada karena ada bukti-bukti bahwa putrinya memang tidak ikut serta. Hal ini disebabkan Kyle dianggap mengalami depresi yang berat setelah kehilangan suaminya. Keadaan menjadi tambah kacau dan sangat menggangu kenyaman penumpang lainnya setelah Kyle menuduh salah satu penumpang yang berasal dari arab sebagai teroris yang telah menculik anaknya. Kyle tetap bersikukuh bahwa putrinya ikut serta. Ditengah ketidakberdayaan karena ketidakpercayaan dari kapten, kru dan seluruh penumpang kyle harus berjuang sendiri menemukan buah hatinya. Bagaimana mungkin seorang anak hilang begitu saja didalam pesawat yang berada diatas ketinggian 39.000 kaki?

My Review
Flightplan terinpirasi dari film karya Alfred Hitchcock tahun 1938 berjudul Lady Vanishes. Bedanya film Alferd bersetting di kereta Api. Sutradara asal jerman Robert Schwentke mencoba mengaktualisikannya kembali dengan lebih modern dengan mengambil setting di pesawat terbang.

Robert tahu persis reputasi seorang aktris semacam Jodie Foster yang mempunyai kekuatan akting yang tidak diragukan lagi. Dengan aktingnya ia berhasil mengangkat sebuah cerita menjadi lebih menarik, kelihatannya performa Jodie Foster tidak bisa diimbangi oleh pemain yang lainnya dan memang harus diakui Jodie Foster menjadi penopang kekuatan film tersebut. Peran yang ia mainkan hampir sama sewaktu di film Film Panic Room, seorang ibu yang berusaha dengan kekuatannya melindungi anaknya dari ancaman luar, tetapi Panic Room masih lebih baik.

Salut juga untuk penata kamera Florian Ballhaus, Permainan angle kamera yang cantik, walaupun di ruangan yang sempit ia berhasil merekam setiap sudut pesawat dengan detail dan baik. Begitu juga dengan penggarapan musik James Horner yang makin menambahnya aroma ketegangan di film ini.

Overall, Film yang bergenre thriller ini berhasil memberikan ketegangan dan kepenasaran, serta berhasil mengecoh dan memainkan emosi penonton dari awal sampai akhir. Ending cerita yang bikin penonton terkejut. Sangat layak ditonton oleh pecinta film-film bergenre thriller

Rating : 8/10

Daftar Blog Teman

pump up your life

E2P © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO