Selasa, 19 Oktober 2010

RED (my review)

SINOPSIS : Frank Moses (Bruce Willis) adalah seorang top agen CIA yang sudah memasuki masa pensiun. saat itu pula Frank mulai menjalin hubungan dengan Sarah Ross (Mary-Louis Parker) seorang pegawai yang mengurusi dana para pensiun termasuk frank salah satunya. Saat menjalani kehidupan yang membosankan tiba-tiba frank diserang sekelompok orang bersenjata yang pada akhirnya menyeret sarah kedalam permasalahan ini. Setelah diselidiki ternyata yang mencoba membunuh frank adalah orang-orang CIA yang dipimpin William Cooper (Karl Urban).
Akhirnya Frank meminta bantuan teman-temannya sesama CIA dulu yang kini sudah pensiun,Joe (Morgan freeman), Marvin (John Malkovich), dan Victoria (Helen Mirren) mencari tahu penyebab semua ini. Ternyata masalah ini erat kaitannya dengan misi mereka dimasa lalu yang melibatkan pada konspirasi pejabat tinggi negara. Dengan usia yang sudah tidak muda lagi dapatkah mereka mengungkap kasus ini ?

REVIEW: Biasanya formula yang dipakai untuk menjadi daya tarik film-film tipikal “Eye Candy Movies” salah satunya menampilkan aktor-aktris yang ganteng, cantik dan masih muda. Tapi untuk film RED formula diatas tidak berlaku. Justru sebaliknya daya tarik film ini adalah penampilan dari bintang yang tidak muda lagi apalagi untuk bergenre Action. Memang konsepnya tidak orisinil, belum lama ini hadir pula EXPANDABLES bintang tua berotot and that really full action. Tapi kalo mau dibandingkan, RED masih setingkat diatas dan terlihat lebih berkelas.

Sang Sutradara Robert Schwentke yang cukup sukses juga menggarap FLIGHTPLAN berhasil menyuguhkan sebuah film penuh aksi dan menegangkan dimana adegannya sendiri disesuaikan dengan “kapasitas” fisik pemeranya sehingga mereka terlihat lincah, energik serta enak ditonton dan tidak berlebihan.

Para pemerannya juga bukan sembarang bintang yang aktingnya sudah tidak diragukan lagi dan rata-rata membintangi genre drama kecuali Bruce Willis, yang satu ini memang kagak ada matinya. Film berdurasi 111 menit ini dari sisi cerita tidak ada yang istimewa, porsi action dan komedi cukup berimbang, dialog-dialog yang menggelitik dan kisah cinta khas opa oma.

Tak lupa scoring garapan Christophe Beck dipenuhi dengan warna musik Jazz Blues sedikit sentuhan rock begitu pas mengiringi dinamika para opa oma ini beraksi sehingga menambah keasikan menonton sampai-sampai saya sendiri tidak sadar menggerakan tubuh mengikuti irama musik.

Secara keseluruhan film ini sebagai sebuah tontonan yang ringan dan cukup menghibur

RATING

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Daftar Blog Teman

pump up your life

E2P © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO